Kamis, 01 November 2012

MEMBUAT ANIMASI | MACROMEDIA FLASH

menggunakan macromedia flash, persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
  1. Topik yang akan dianimasikan.
  2. Sketsa umum alur Cerita.
  3. Teknik yang dipilih untuk melakukan tweening.
  4. Rancangan bentukan yang akan dianimasikan.
  5. Pembagian layer dan pemanfaatan jenis layer.
  6. Pembagian dan pengaturan frame.
  7. Ukuran bidang tampilan (stage).
Saat berencana untuk membuat animasi, tentunya yang terlintas dibenak kita adalah apa topik utama yang akan digambarkan pada animasi tersebut kemudian menyusun alur cerita secara garis besar baik dalam bentuk diagram alir (flow chart) ataupun urutan sketsa gambar secara kasar.  Kedua hal tersebut akan menentukan bentukan-bentukan yang akan ditampilkan pada animasi.
Seringkali kita berhadapan dengan keterbatasan fasilitas aplikasi dan kemampuan peralatan dalam membuat animasi, disamping keterbatasan tingkat pengetahuan kita sendiri.  Akan tetapi dengan proses kreasi kita bisa melakukan ‘akal-akalan’ baik saat merancang bentukan yang akan dianimasikan dan pembagian layer-nya, saat melakukan pembagian dan pengaturan frame, maupun saat pemilihan teknik untuk melakukan tweening.  Proses kreasi bahkan bisa membuat keterbatasan menjadi peragaan yang menarik. Untungnya, membuat animasi tidak perlu untuk selalu terikat pada gerakan atau perubahan yang logis, asalkan pesan dapat tersampaikan dan menarik.  Bahkan gerakan yang tidak logis sering kali bisa menambah unsur kelucuan di dalamnya.  Kita pernah menonton film kartun tempo doeloe dimana saat jatuh ke jurang  sang pemeran yang jatuh tidak mengikuti garis parabola seperti yang diajarkan guru fisika kita di sekolah, tetapi pertama mengikuti garis mendatar sebelum sang pemeran tersadar kemudian jatuh secara vertikal ke bawah.  Itupun tidak ditampilkan kapan dan bagaimana model sang pemeran yang naas ini saat berhasil menyentuh sasaran jatuhnya.  Yang tampak hanyalah layar yang bergetar dan skets selanjutnya sang pemeran duduk tekulai dengan bintang-bintang berputar di kepala.  Sang penontonpun tersenyum dan sadar bahwa sang pemeran telah jatuh dengan sempurna, tanpa hambatan apapun.  Pesan telah tersampaikan dan lupakan unsur logika.
Tambahan pula macromedia flash juga menyediakan beberapa fasilitas yang sangat mempermudah kita melakukan trik tambahan saat membuat animasi.  Namun perlu pula disadari bahwa aplikasi ini lebih fokus pada proses animasi.  Fasilitas untuk penyiapan bentukan yang akan dianimasikan sangat terbatas.  Untuk penyiapan bentukan yang lebih rumit kita bisa menggunakan macromedia fireworks atau aplikasi lain seperti dari adobe atau xara.
Suatu bentukan yang akan dianimasikan bisa ditempatkan pada beberapa layer tergantung pada kerumitan gerakan yang akan direncanakan.  Untuk membuat animasi dua dimensi yang melukiskan mobil bergerak misalnya, tiga layer dapat diperuntukkan masing-masing untuk body mobil, roda depan, dan roda belakang. Kemudian melakukan motion tweening, translation tweening untuk body mobil dan translation plus rotation tweening untuk kedua roda mobil, depan dan belakang.
Demikian juga untuk membuat animasi gerakan burung terbang, 7 layer dapat disiapkan masing-masing untuk, kepala, badan, ekor, kaki kanan, kaki kiri, sayap kanan dan sayap kiri.  Kemudian melakukan shape tweening terhadap kedua sayap burung, ekor, kedua kaki, maupun kepala burung.  Dengan demikian gerakan yang lebih fleksibel dapat ditampilkan.  Kecuali anda ingin membuat animasi frame by frame dimana anda hanya membutuhkan satu layer tetapi lebih banyak bentukan di tiap keyframe-nya yang mengakibatkan penggunaan memori yang lebih besar.
Jika kita membuat animasi dengan menggunakan macromedia flash, jenis layer dapat dikembangkan ke  motion guide atau mask.  Layer motion guide digunakan untuk membimbing suatu pergerakan (tweening) melalui suatu alur yang ditetapkan pada layer motion guide tersebut.  Misalnya, kita membuat animasi gerakan boomerang yang melengkung balik ke pelemparnya.  Kita tinggal menempatkan boomerang pertama pada titik awal dan titik akhir dari lintasan melengkung.  Layer untuk boomerang berada terpisah dan dibawah layer motion guide dari lintasannya.  Layer untuk boomerang menjadi sublayer dari layer motion guide.  Layer Mask digunakan untuk membatasi bidang tampilan animasi bagi bentukan yang berada pada sublayer-nya.  Misalnya,  kita membuat animasi mobil bergerak pada layar televisi, tetapi yang bergerak jalannya bukan mobil sehingga mobil kelihatan bergerak.  Untuk maksud ini jalan dibuat lebih panjang dari lebar layar televisi.  Layar televisi akan menjadi bentukan mask pada layer mask sedangkan jalan berada pada sublayer dari layer mask tersebut  Tetap bedakan antara layar dengan layer.  Layer mask mengandung bentukan mask yang dibuat seukuran dan ditempatkan pada layar tetevisi agar yang tampak hanya bagian jalan yang berada pada layar televisi.
Frame menentukan penataan waktu dan kecepatan pergerakan animasi flash.  Secara default macromedia flash menetapkan 12 fps (frame per second).  Akan tetapi kita dapat mengubahnya ke 24 fps, misalnya, jika kita bermaksud meng-upload hasil dari membuat animasi ke youtube.  Demikian juga ukuran bidang tampilan (stage), yang secara default pada macromedia flash berukuran 550 x 400 pixel , kita dapat mengubahnya sesuai dengan maksud peragaan animasi.
Disamping fasilitas-fasilitas dasar tweening, macromedia flash juga menyediakan script yang dapat digunakan untuk mengontrol aliran animasi.
Akhirnya, selain dari semua fasilitas yang tersedia proses kreasi merupakan unsur sangat penting saat membuat animasi termasuk Animasi Flash.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar