1.
Fasilitas
Untuk memenuhi
kebutuhan dalam proses belajar mengajar, kelengkapan fasilitas belajar secara
terus menerus ditingkatkan, mengingat bahwa hal tersebut sangat menunjang
pencapaian tugas proses belajar mengajar di sekolah. SMA Negeri 1 Makassar dilengkapi dengan
berbagai fasilitas, anatara lain :
a. Gedung
ruang belajar sebanyak 27 kelas / ruangan.
b.Ruang
laboratorium IPA 3 ruangan, antara lain laboratorium biologi, kimia, dan fisika
yang masing masing dilengkapi dengan perangkat siap pakai.
c. Ruang
laboratorium komputer 1 ruangan dengan perlengkapan komputer sebagai tempat
siswa belajar komputer.
d.Ruang laboratorium bahasa 1 ruangan.
e. Ruang
kantor, kepala sekolah, tata usaha, ruang guru, ruang BP masing-masing 1
ruangan.
f. Ruang
OSIS, PMR, Pramuka, dan ruang kesenian masing masing 1 ruangan.
g. Ruang bahasa 2 ruangan
h.Ruang perpustakaan 1 ruangan yang dilengkapi dengan koleksi
buku baik fiksi maupun non fiksi serta buku-buku lainnya.
i.
Mushalla 1 ruangan dengan sejumlah
Alquran, seperangkat alat sholat, dan tempat wudhu.
j.
Ruang serba guna 1 ruangan. Ruangan ini
berbentuk aula, lasim digunakan sebagai ruang pertemuan dan kegiatan besar
seperti BP3 atau komite sekolah. Disamping itu, ruangan ini juga sering
dialihfungsikan sebagai lapangan bulu tangkis, lapangan sepak bola takrow atau
tempat latihan dan pertunjukkan seni.
k.Lapangan olahraga beserta fasilitasnya.
l. Lapangan upacara
n. WC staf
m. Kantin
o. Tempat Parkir
2.
Keadaan Siswa
Siswa di SMK Negeri 1 Pinrang adalah siswa.
3.
Personil
a.
Unsur Pimpinan Sekolah
SMK Negeri 1 Pinrang dipimpin oleh
seorang kepala sekolah dan dibantu oleh 4 orang wakil kepala sekolah, tenaga
pendidik dan tata usaha. Wakil kepala sekolah tersebut masing-masing membidangi
urusan kesiswaan, kurikulum, urusan perpustakaan, dan urusan kerjasama masyarakat.
b. Staf pengajar
SMK Negeri 1 Pinrang memiliki staf
pengajar sebanyak 85 orang yang hampir semuanya alumni IKIP Ujung Pandang
(sekarang Universitas Negeri Makassar) dengan kualifikasi sebagian besar strata
satu, strata dua, dan sisanya diploma tiga. Setiap mata pelajaran masing masing
mempunyai ketua bidang studi.
c.
Tata Usaha
Adapun jumlah pegawai tata usaha di SMK Negeri 1 Pinrang sebanyak 21 orang yang
terdiri dari kepala tata usaha, pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan,
pegawai koperasi dan satpam.
d. Staf
Staf kantor balai
diklat keagamaan makassar sebanyak 62 karyawan/pegawai yang
masing masing ruangan terdapat beberapa staf . Tiap tingkatan terdiri
dari:
§ Ruangan keuangan
5
§ Ruangan
kepegawaian 5
§ Ruangan
kearsipan
BAB II
PELAKSANAAN
DAN PERMASALAHAN
PEKERJAAN DI
SEKOLOAH
A. Kegiatan yang Berhubungan dengan
Kegiatan Sekolah
Pengelolaan dan pelaksanaan kurikulum di SMK Negeri 1 Pinrang
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini terjadi karena
kedisiplinan dari berbagai pihak, baik kepala sekolah, guru-guru maupun staf tata usaha yang menangani masalah kependidikan
di sekolah. Dengan demikian tidak ada masalah yang cukup berarti dalam
pelaksanaan kurikulumnya.
Pembinaan kesiswaan di SMK Negeri 1 Pinrang cukup baik.
Sekolah tersebut aktif dalam berbagai kegiatan, baik OSIS, pramuka, PORSENI, studi
banding, maupun kegiatan sosial dalam rangka menyambut hari-hari besara agama
dan nasional lainnya. Penyelenggaraan kegiatan kokurikuler seperti pemberian
tugas di luar atau di dalam kelas juga berjalan dengan baik.
Salah satu yang menjadi penunjang keberhasilan suatu sekolah adalah
pembinaan kerja sama dengan orang tua siswa. Kemampuan ekonomi orang tua siswa
di SMK Negeri 1 Pinrang yang pada umumnya adalah level ekonomi menengah keatas
tentunya sangat mendukung keberhasilan sekolah.
Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah sangat menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Pada bidang studi Bahasa
Inggris, alat bantu yang sering digunakan adalah berbagai alat laboratorium dan
alat lainnya untuk membantu pembahasan materi tertentu walaupun sangat terbatas
tetapi dapat membantu kelancaran proses pembelajaran, seperti LCD, OHP, dan
laboratorium bahasa itu sendiri. Proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien serta tetap dapat dipahami oleh siswa.
BAB III
Selayang Pandang
Agama (BPGA) sebanyak 6 Balai yang tersebar di 6
(enam) provinsi untuk seluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah BPGA di Makassar yang mewakili Indonesia bagian Timur. BPGA kemudian berubah menjadi Pendidikan dan Pelatihan
(DIKLAT) Departemen Agama berdasarkan KMA No. 45/1981
tanggal 23 Mei 1981 atas persetujuan MENPAN
No.B.504/I/MENPAN/5/1981 Tahun 1981 sekaligus mencabut KMA
No. 18 Tahun 1878. Lengkapnya adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Teknis Keagamaan Departemen Agama. Sejak awal berdirinya(sejak 1978)lembaga
kediklatan ini bertempat di Jl. Sultan Alauddin hingga sekarang. Dengan
terbitnya KMA 345 tahun 2004, Nomenklatur Balai Diklat
Pegawai Teknis Keagamaan, diubah menjadi Balai Diklat Keagamaan sampai
sekarang;
Semenjak berdirinya Balai Diklat Keagamaan
Makassar, sampai sekarang telah dipimpin oleh oleh 8 (delapan) Kepala Balai.
Adapun urutan nama-nama kepala Balai sesuai dengan masa bertugasnya adalah sebagai
berikut:
1. Drs. H. Abdurrahman K (Tahun 1979 s.d 1983)
2. Dr. H.Iskandar Idy (Tahun 1983 s.d 1990)
3. Drs. H. Amin Hamma, M.Si (Tahun 1990 s.d 1996)
4. Drs. H. Mubarak Pataba (Tahun 1996 s.d 2001)
5. H. Darma Setiawan, S.Sos (Tahun 2001 s.d 2003)
6. Drs. H. Shodiq Kawu, M. Pd (Tahun 2003 s.d 2007)
7. Drs. H. Asri Latief Dt. Pamuncak (Tahun 2007 s.d 2009)
8. DR. H. Abd. Kadir Ahmad, M.S. (Tahun 2009 s.d 2010)
9. DR. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I.
2. Dr. H.Iskandar Idy (Tahun 1983 s.d 1990)
3. Drs. H. Amin Hamma, M.Si (Tahun 1990 s.d 1996)
4. Drs. H. Mubarak Pataba (Tahun 1996 s.d 2001)
5. H. Darma Setiawan, S.Sos (Tahun 2001 s.d 2003)
6. Drs. H. Shodiq Kawu, M. Pd (Tahun 2003 s.d 2007)
7. Drs. H. Asri Latief Dt. Pamuncak (Tahun 2007 s.d 2009)
8. DR. H. Abd. Kadir Ahmad, M.S. (Tahun 2009 s.d 2010)
9. DR. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I.
(Tahun 2011) Balai Diklat Keagamaan Makassar
adalah salah satu instansi pemerintah di bawah naungan Kementerian Agama yang
merupakan unit pelaksana teknis kediklatan Kementerian Agama di daerah. Balai
Diklat Keagamaan Makassar secara hierarchi bertanggung jawab kepada Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama serta merupakan salah satu dari 12 Balai (
dua belas ) Balai Diklat Keagamaan di seluruh Indonesia yakni : Medan, Padang,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar,
Banjarmasin, Manado dan Ambon, Balai Diklat Keagamaan Makassar adalah Balai
Diklat Keagamaan yang ke-10.
Landasan pokok
dibentuknya adalah mempertimbangkan perlunya dilakukan pembinaan kepada
aparatur Kementerian Agama secara sistematik, terencana dan berkesinambungan
sesuai dengan kebutuhan, beban tugas organisasi, perkembangan masyarakat yang
dilayani serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mereka memiliki
keunggulan kompetitif dan profesional serta memiliki moralitas yang tinggi
sehingga mereka mampu memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat secara
intensif dan optimal.
Untuk merealisasikan hal
tersebut, berawal dari Keputusan Menteri Agama No. 18/1978 tanggal 16 Maret
1978 dengan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No.B
251./I/MENPAN/3/1978 tanggal 6 Maret 1978, maka didirikanlah Balai Penataran
Guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar